Top
 

Ekosistem gambut adalah sumber daya alam yang berperan penting bagi penghidupan masyarakat di sekitarnya. Sayangnya, ekosistem gambut seringkali tidak dikelola dengan baik karena minimnya pengetahuan tentang karakteristik dan praktik pengelolaan terbaik. Akibatnya, berbagai permasalahan seperti kebakaran, dan rusaknya habitat alami seringkali terjadi. Karenanya, pengetahuan tentang pengelolaan gambut perlu ditanamkan sejak dini melalui jalur edukasi formal sejak sekolah dasar. Akan tetapi, walaupun penelitian sudah banyak dilakukan, hasil-hasil yang ada masih perlu dikembangkan dan disesuaikan agar dapat menjadi konsumsi belajar anak-anak sekolah.

ICRAF bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Peat-IMPACTS menggandeng beberapa mitra lokal. Diantaranya dengan ForumDAS di Provinsi Sumatera Selatan, telah mengembangan dan menyusun kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan gambut yang bersamaan dengan materi Daerah Aliran Sungai (DAS), juga bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan Blue Forest di Provinsi Kalimantan Barat untuk kurikulum muatan lokal gambut dan mangrove. Baik di Sumatera Selatan maupun Kalimantan Barat, muatan lokal gambut tersebut diimplementasikan dengan diintegrasikan dengan mata pelajaran lain.

ICRAF Indonesia terlibat aktif dalam seluruh proses, baik di Sumatera Selatan juga di Kalimantan Barat, yaitu dalam membangun komitmen bersama yang dilanjutkan dengan langkah nyata berupa pembentukan Tim Pengembang Kurikulum Muatan Lokal. Tim Pengembang yang terdiri dari para guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ini memiliki mandat untuk menyusun rencana dan jadwal pengembangan, mengumpulkan data dan melakukan analisis, dan menetapkan kurikulum muatan lokal untuk semua jenjang pendidikan. ICRAF juga terlibat dalam pelaksanaan audiensi, pendampingan dan pengarahan kepada seluruh pihak yang terlibat, sampai kepada tahap evaluasi uji coba.

Beberapa dokumentasi kegiatan dapat dilihat pada foto-foto di bawah ini: