Top
 

Ekosistem Gambut Kalimantan Barat

Ekosistem Gambut di Provinsi Kalimantan Barat tersebar pada 124 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang berlokasi di 12 kabupaten/kota (dari 14 kabupaten/kota), dengan luas yang cukup besar yaitu 2,8 juta hektar (ha). Kalimantan Barat merupakan provinsi dengan gambut terluas nomor 4 di Indonesia, setelah Papua, Riau, dan Kalimantan Tengah.

Berdasarkan fungsi peruntukannya, lahan gambut di Kalimantan Barat dibedakan ke dalam lahan gambut dengan fungsi budidaya dan fungsi lindung. Dari 124 KHG yang ada di Kalimantan Barat Luas lahan gambut dengan fungsi lindung adalah 210.997 ha (9%) sedangkan lahan gambut dengan fungsi budidaya seluas 2.033.323 (91%).

Sementara itu, pada 16 KHG Prioritas di Provinsi Kalimantan Barat, terdiri dari ekosistem gambut dengan fungsi lindung seluas 107.794 ha (13%), kawasan budidaya 695.744 ha (87%). Kondisi ini mencerminkan bahwa dari segi tata kelola (kebijakan) ekosistem gambut di Provinsi Kalimantan Barat diarahkan untuk menunjang aktivitas ekonomi. Kebijakan ini mendorong peningkatan pemanfaatan lahan gambut secara intensif untuk usaha pertanian, kehutanan dan perkebunan baik yang dilakukan oleh pemegang izin maupun oleh masyarakat.

 

Kabupaten Kubu Raya

Kabupaten Kubu Raya dengan luas wilayah 698.520 hektar atau sekitar 4,76% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dan merupakan kabupaten termuda pada saat ini dengan Batu Ampar merupakan wilayah kecamatan terluas yaitu 200.270 hektar atau sekitar 28,67% dari luas wilayah Kabupaten Kubu Raya. Sedangkan kecamatan yang memiliki wilayah terkecil yaitu 11.103 hektar atau sekitar 1,59% dari luas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah Rasau Jaya.

Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten dengan hutan rawa/gambut terluas ketiga di Kalimantan Barat dengan luasan 282.671,35 ha (22.64 %). Terluas pertama adalah Kabupaten Kapuas Hulu seluas 379.909,69 ha (30.42 %), diikuti oleh Kabupaten Ketapang seluas 304.865.39 ha (24.41%). Karakteristik hutan rawa/gambut yang terluas di Kabupaten Kubu Raya adalah hutan rawa/gambut sekunder dengan kerapatan tinggi, yaitu seluas 89.444,03 ha. Menunjukkan bahwa potensi gambut di Kabupaten Kubu Raya sangatlah besar.

Berdasarkan wilayah penyebarannya, kebanyakan lahan gambut di Kalimantan Barat (termasuk Kabupaten Kubu Raya) terdiri dari gambut pantai (coastal peat) dan peralihan ke darat (terrestrial). Sedangkan gambut pedalaman (in land peat) terdapat di Kabupaten Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu.

Seiring dengan luasnya area gambut di Kabupaten Kubu Raya, menjadikan kabupaten ini juga mempunyai resiko besar terhadap bencana kebakaran gambut. Dari 31 area KHG yang pernah terbakar di Kalimantan Barat, sebanyak tujuh KHG berada di Kabupaten Kubu Raya. Menjadikan Kubu Raya sebagai Kabupaten dengan area terbakar paling luas. Ke-tujuh area KHG di Kubu Raya tersebut semuanya termasuk dalam 16 KHG yang menjadi area prioritas restorasi BRG, dengan area terluas berada pada KHG Sungai Penyangkat – Sungai Selat Maya, KHG Sungai Durian – Sungai Labai, KHG Sungai Ambawang-Sungai Kubu sebesar, Sungai Kapuas – Sungai Ambawang. Kebakaran lahan gambut berulang kali terjadi di wilayah Kabupaten Kubu Raya, dan telah menjalar ke area pemukiman yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Sebagian besar lahan di Kabupaten Kubu Raya (60%) adalah lahan Gambut, karenanya gambut sudah lama digunakan untuk pertanian dan sumber penghidupan masyarakat. Masyarakat telah secara turun temurun hidup mengelola lahan gambut menjadi lahan pertanian, khususnya tanaman sayuran, tanaman pangan, buah-buahan, dan tanaman perkebunan. Pengelolaan usaha tani yang dilakukan cukup beragam mulai dari pola berladang secara tradisional sampai pada pola usaha tani menetap dengan tujuan komersial.

Profil sosial budaya pada sekitar lahan gambut secara umum adalah bermata pencaharian pertanian padi holtikultura dan perkebunan sawit serta sebagian kebun karet. Pemanfaatan areal gambut sebagai areal budidaya diantaranya dapat ditemukan di Kecamatan Kubu, Desa Pinang Luar. Masyarakat di desa tersebut merupakan masyarakat transmigrasi yang sudah menetap dalam waktu yang lama. Daerah ini sudah cukup berkembang dan sebagain besar adalah perkebunan sawit. Kondisi gambut sudah mengering. Kondisi perekonomian masyarakatnya sudah cukup baik dengan perkebunan sawit sebagai mata pencaharian. Contoh wilayah lainnya adalah Desa Kembang Kacang, Kecamatan Kubu Raya, Kabupaten Kubu Raya. Sebagian besar kondisi lahan di daerah tersebut digunakan untuk perkebunan sawit. Sebagian dari lahan gambut masih tertutup semak belukar.