Top
 

Inovasi dari Sumsel untuk Pelestarian Ekosistem Gambut

Provinsi Sumatera Selatan memiliki beragam potensi alam yang meliputi ekosistem unik, mulai dari pegunungan hingga rawa gambut dan hutan mangrove. Kesadaran akan pentingnya melestarikan sumber daya alam yang sangat berharga ini mendorong penerapan pendekatan inovatif sejak usia dini, terutama melalui pendidikan formal.

Upaya kolaboratif telah diluncurkan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Banyuasin untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan dalam mengelola ekosistem gambut. Kurikulum lokal tentang gambut dan Daerah Aliran Sungai (DAS) telah dikembangkan untuk siswa sekolah dasar di kelas 4-6.

Beberapa proses pengembangan kurikulum pendidikan Gambut. Foto oleh ICRAF Indonesia

Informasi yang luas tentang ekosistem gambut di Sumatera Selatan telah disebarluaskan, terutama dalam bahasa ilmiah. Namun, menyadari kebutuhan akan pengetahuan yang dapat diakses di kalangan siswa sekolah dasar, upaya penyesuaian dilakukan dalam pengembangan kurikulum pendidikan gambut, untuk memastikan kurikulum tersebut dapat dipahami dan sesuai untuk siswa Sekolah Dasar serta membuat mereka paham mengenai karakteristik dan pentingnya lahan gambut.

Proses pengembangan kurikulum meliputi pembuatan bahan ajar, termasuk metode dan media pengajaran yang komprehensif, meliputi kompetensi inti, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru di kedua kabupaten menerima bimbingan teknis untuk menyampaikan kurikulum secara efektif dan mengintegrasikan pemahaman ekosistem gambut ke dalam mata pelajaran mereka.

Sekolah Dasar yang melakukan uji coba kurikulum untuk menilai alat dan bahan ajar yang digunakan. Foto oleh ICRAF Indonesia

Kegiatan uji coba kurikulum dilakukan oleh tenaga pendidik yang telah mengikuti Bimbingan Teknis, guna memantau kemajuan dan memastikan instrument penilaian kualitas digunakan serta untuk melihat tanggapan peserta didik terhadap materi yang disajikan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga melakukan proses monitoring yang disupervisi oleh Pusdikbud dengan instrumen penilaian yang telah disepakati.

Pentingnya pendidikan lingkungan gambut tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi penggiat lingkungan yang bertanggung jawab. Dengan memulai sejak dini, provinsi ini menciptakan generasi yang memahami nilai sumber daya alam dan dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk melindunginya serta mengelolanya secara berkelanjutan. Dua keberhasilan utama adalah penerbitan SK Bupati di Kabupaten Banyuasin dan OKI, dan secara resmi menerapkan kurikulum gambut di sekolah dasar.

Kolaborasi besar dan kontribusi upaya dari pemangku kepentingan terkait tercapai dalam membangun dua kurikulum edukasi Gambut di dua lokasi proyek Peat-IMPACTS yang didanai IKI dilaksanakan oleh ICRAF, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di kabupaten sasaran, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Kubu Raya di Kalimantan Barat, dan mitra pemerintah pusat, Gambut dan Badan Restorasi Mangrove (BRGM), LSM (mis., Blue Forest), dan forum multipihak (mis., Forum Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan) dalam mengembangkan kurikulum lokal.

Pemerintah Sumatera Selatan meluncurkan Kurikulum Lingkungan Gambut dan DAS pada 25 Mei 2023. Foto oleh Romadhona Hartiyadi/ICRAF Indonesia

Oleh: Syifa Fitriah Nuraeni dan Tikah Atikah