Top
 

Wakil Presiden RI Tegaskan PentingnyaKomitmen Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia

Dengan mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting, untuk Indonesia Maju”, peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023 telah sukses diselenggarakan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada tanggal 3-6 Juli 2023. Puncak peringatan acara ini dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, Menteri Kesehatan RI, BKKBN, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Bupati/Walikota dan Instansi lainnya se-Indonesia.

Peringatan Harganas ke-30 menjadi momentum istimewa dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas dan mempercepat penurunan stunting. Sebagaimana disampaikan oleh Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, bahwa mengurangi jumlah kelahiran yang berdampak pada peledakan jumlah penduduk sudah bukan menjadi tantangan lagi, tetapi upaya untuk mengurangi kesenjangan fertility rate antar provinsi dan percepatan penanganan stunting menjadi fokus utama.

Percepatan penurunan angka stunting telah dicapai Sumatera Selatan. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumsel, H. Herman Deru yang menyampaikan bahwa angka stunting Sumsel dari 24.8% telah menurun menjadi 18.6%. Beliau mengapresiasi keberhasilan ini berkat kerja sama antara BKKBN RI, Kementerian Kesehatan, Bupati, Walikota dan Tim Penggerak PKK.

Dalam sambutannya Wakil Presiden RI, Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin menekankan bahwa pentingnya keluarga tidak hanya dalam membentuk generasi, namun juga terhadap dampak stunting pada kualitas individu. Beliau mengatakan, “Masyarakat dan Bangsa Tergantung Keluarganya. Keluarga secara internal berperan dalam melahirkan generasi yang sehat dan secara eksternal menumbuhkan masyarakat dan negara yang hebat. Kesadaran masyarakat dalam memprioritaskan pemenuhan asupan gizi keluarga dan pengasuhan anak secara layak harus lebih ditingkatkan”.

Pemenuhan asupan gizi ini dapat diperoleh melalui pemanfaatan pangan lokal dan perilaku hidup serta pergaulan yang sehat. Semua itu harus menjadi aspek yang diperhatikan dan menjadi catatan penting dalam pengasuhan anak secara layak, tambah beliau.

ICRAF Indonesia berkesempatan mengikuti acara dengan menampilkan produk-produk dari hasil pengembangan model usahatani. Pengembangan ini merupakan bagian dari project Peat-IMPACTS yang saat ini diimplementasikan di desa pilot di Kabupaten Banyuasin yang berkolaborasi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin. Model usahatani agroforestri dan paludikultur yang diterapkan di desa pilot tersebut bertujuan untuk meningkatkan penghidupan masyarakat desa, namun tetap menjaga ekosistem gambut. Praktik-praktik usahatani yang ramah lingkungan diterapkan pada lahan-lahan tidur yang dianggap sulit untuk diusahakan oleh masyarakat dengan memodifikasi lahan, seperti mina padi dan budidaya lebah kelulut.

Dari model usahatani tersebut dihasilkan beberapa produk unggulan yang dipamerkan, antara lain beras, pupuk organik cair dan padat, serta madu kelulut. Beras dihasilkan dari pemanfaatan lahan tidur di kawasan hidrologi gambut melalui sistem mina padi. Selain beras, dalam sistem mina padi ini juga berpotensi menghasilkan produk berupa ikan, jagung, sayur-sayuran dan buah-buahan yang sangat penting untuk meningkatkan gizi keluarga petani yang tentunya akan turut berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting pada anak-anak.

Pupuk organik cair dan padat yang diproduksi oleh kelompok tani dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas tanaman pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia serta berkontribusi dalam menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan. Madu kelulut yang dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah masalah kesehatan.

Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH, yang hadir sebagai tuan rumah acara Harganas 2023, mengunjungi booth pameran kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan ICRAF Indonesia sebagai bentuk apresiasi atas kiprah ICRAF di Provinsi Sumatera Selatan. Beliau menyampaikan bahwa melalui pendampingan, pengembangan, dan pemberdayaan petani Desa Baru, kapasitas petani dapat ditingkatkan dalam menggali potensi dan keunggulan hasil pertanian, dengan dampak positif pada keberlanjutan usahatani, ekonomi keluarga, dan pendapatan daerah masyarakat desa. Dengan dukungan praktik usahatani ini, diharapkan masyarakat dapat mencapai kemandirian ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

oleh: Agrian Maulana dan Tikah Atikah