UNTUK GENERASI MASA DEPAN: Launching Kurikulum Muatan Lokal Gambut dan Mangrove di Kabupaten Kubu Raya
Edukasi Gambut, Mengapa Penting? Ekosistem gambut di Kabupaten Kubu Raya adalah sumber daya alam yang berperan penting bagi penghidupan masyarakat. Sayangnya, ekosistem gambut seringkali tidak dikelola dengan baik karena minimnya pengetahuan tentang karakteristik dan praktik pengelolaan terbaik. Akibatnya, berbagai permasalahan seperti kebakaran, dan rusaknya habitat alami seringkali terjadi. Karenanya, pengetahuan tentang pengelolaan gambut perlu ditanamkan sejak dini melalui jalur edukasi formal sejak sekolah dasar. Akan tetapi, walaupun penelitian sudah banyak dilakukan, hasil-hasil yang ada masih perlu dikembangkan dan disesuaikan agar dapat menjadi konsumsi belajar anak-anak sekolah.
Diawali dengan persembahan tundang (pantun berdendang) Melayu dari siswa SMPN 3 Sungai Kakap, Kubu Raya, acara “Launching kurikulum muatan lokal gambut dan mangrove di Kabupaten Kubu Raya” yang diadakan pada tanggal 30 November 2022 di Gardenia Resort Kubu Raya ini, berisi pesan ajakan kepada generasi muda untuk mencintai dan mengelola lingkungan, khususnya gambut dan mangrove, serta sebagai #PahlawanGambut generasi muda siap untuk melanjutkan dan memahami ekosistem gambut dan mangrove.
Mengawali acara, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Dr. Suwignya Utama, MBA menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Pemerintah Daerah yang telah menginisiasi dan menyambut baik seluruh proses penyusunan kurikulum Kubu Raya, serta menjadi yang yang pertama untuk menerapkan edukasi dan langkah nyata untuk bergerak dan belajar menerapkan kurikulum gambut dan mangrove yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran”.
Dr Sonya Dewi, Direktur ICRAF Indonesia pun menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi tak terhingga, kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, yang melalui kepemimpinan Bupati Muda Mahendrawan, telah menunjukkan komitmen dan konsistensi yang begitu kuat terhadap kelestarian dan keberlanjutan ekosistem gambut di Kabupaten Kubu Raya.
“Tahun lalu, Indonesia baru saja sebuah komitmen baru terhadap diri sendiri dan masyarakat global yang disebut sebagai Strategi Jangka Panjang-Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim. Salah satu hal penting disana adalah komitmen Indonesia untuk mencapai kondisi netral-karbon di tahun 2060. Artinya pada saat itu jumlah kumulatif emisi dan sequestrasi Indonesia adalah nol. Di dalam dokumen tersebut, kata “gambut” disebutkan sebanyak 27 kali, jauh lebih banyak dari kata “keanekaragaman Hayati” bahkan kata “konservasi”. Artinya, ekosistem gambut memang diakui memegang peranan penting dalam pencapaian target penanganan perubahan iklim Indonesia.”, tambah Sonya.
“Manfaat keberadaan gambut dan mangrove ini harus dinikmati oleh seluruh masyarakat Kubu Raya, berangkat dari sanalah kita berusaha menyambut baik inisiasi dan gagasan guna mendukung pemahaman mengenai lingkungan gambut dan mangrove ini harus diawali dari dari para generasi muda sebagai penerus bangsa, melalui pembelajaran dan pemahaman edukasi dijenjang SD dan SMP”, Kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya, M. Ayub, S.Pd.
Ir. Huda Ahsani, MSi, Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, mewakili Direktur Pengendalian Kerusakan Gambut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Ir. Sri Parwati Murwani Budisusanti MSc,. mengatakan bahwa penguatan sumber daya manusia merupakan kegiatan utama, sehingga pengembangan kurikulum mulok gambut dan mangrove ini penting untuk menyokong ketahanan pangan, konservasi keanekaragaman hayati dan tata pengembangan pertanian dan kehutanan. Penerapan tata kelola ekosistem gambut melalui ilmu pengetahuan harus dilakukan sejak dini kepada anak-anak sehingga mereka dapat memahami perubahan iklim yang terjadi di dunia ini, sehingga mereka mampu melakukan tindakan perubahan (corrective action) yang berbasis keilmuan dan kajian yang ada.
“Arti kata ‘kurikulum’ adalah jalan untuk menuju satu tujuan, yaitu pengalaman-pengalaman yang berisi wawasan pembelajaran bagi anak-anak untuk mewujudkan karakeristik anak dan pendewasaan diri agar mereka memiliki dan mendapatkan jalan dan ruang bergerak seperti yang diinginkan mereka untuk dapat menjadi individu yang bermanfaat. Hal yg luar biasa kelak adalah harapan kami agar kurikulum gambut dan mangrove ini menjadi muatan materi ajar yang dapat terintegrasi ke seluruh mata pelajaran.” Dukungan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dr. Zulfikri, M.ED.
Semangat dan Langkah merdeka belajar adalah bagian yang tidak terpisahkan serta menjadi upaya menavigasi masyarakat, dari desa maupun dari pemerintah untuk turut mengawal restorasi ekosistem gambut. Sebuah pesan semangat yang disampaikan oleh Bupati Kubu Raya, H. Muda Mahendrawan, S.H.
Beliau juga menambahkan, ajakan keterlibatan para pendidik ini digerakan secara bersama-sama dari berbagai kecamatan yang tergabung menjadi satu. Gerakan inilah yang akan meneruskan penjalanan edukasi gambut dan mangrove di Kubu Raya dengan semangat Kepong Bakul untuk bergerak serentak berinovasi. Multi etnis keberagaman pada masyarakat di Kabupaten Kubu Raya, dapat membuka pola pikir masyarakat dalam bersemangat terbuka untuk bersama dan memberikan kekuatan berbudaya yang berkembang untuk memperkuat inisiatif, gagasan dan ide yang terlahir dalam kurikulum yang teritegrasi ini. Permasalahan akan dirumuskan, antar guru, antar anak, agar dapat saling memberikan penguatan edukasi yang menjadi dasar pemahaman.
Keberhasilan penyusunan kurikulum muatan lokal gambut tidak lepas dari partisipasi aktif tenaga pengajar, pengelola sekolah, pengawas dan mitra pembangunan dalam prosesnya. Kemitraan aktif ini penting untuk terus dibangun dan dijaga dalam pengembangan muatan lokal gambut ke depannya nanti.
Penguatan kapasitas tenaga pengajar dalam memahami ekosistem gambut dan mengembangkan bahan ajar adalah kunci utama penerapan kurikulum muatan lokal gambut di tingkat Kabupaten dan kesuksesan pembelajaran serta pemahaman tentang ekosistem gambut kepada seluruh peserta didik di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Penghargaan terbesar berupa sertifikat dan cenderamata menjadi penanda keberhasilan dan ucapan Terima kasih yang teramat sangat kepada seluruh Tim Pengmbang Muatan Lokal Gambut dan Mangrove yang telah mencurahkan pemikiran dan dicurahkan.
Langkah mulia ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang paham dan sekaligus mengimplementasikan pengetahuan yang mereka terima dalam menjaga ekosistem gambut demi kesejahteraan dan keberlangsungan lingkungan di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Indonesia.