Top
 

Desa Nusakarta Menuju Keseimbangan Pangan dan Perkebunan

Siang menjelang sore di sebuah kafe ala kota, aroma kopi petik merah mengiringi semangat dan kehangatan diskusi sehangat kopi racikan barista Pesona Alam Desa Nusakarta, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Bersama perwakilan Desa, tim kerja Desa, BUMDesa, dan Kelompok perempuan, ICRAF Indonesia melalui program Peat-IMPACTS membahas design dan implementasi model agroforestri untuk peremajaan kebun kelapa sawit yang sebelumnya adalah kelapa sawit monokultur.

Menurut Furqon, Sekretaris Desa Nusakarta, masyarakat di Desa Nusakarta saat ini mengandalkan pendapatan yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit monokultur dan pertanian. Meskipun padi adalah sebagai komoditas utama, namun menghadapi berbagai tantangan, seperti terbatasnya satu kali tanam per tahun, ketergantungan pada pupuk bersubsidi, dan ancaman serangan hama yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Umur tanaman kelapa sawit saat ini sudah sangat tua, yaitu sekitar 25 tahun dengan ketinggian diatas 10 meter, sehingga petani terkendala dalam proses pemanenan dan banyak yang sudah tidak produktif lagi.

Pendirian plot percontohan seluas 0,5 hektar menandai langkah signifikan dengan menerapkan model agroforestri peremajaan kelapa sawit yang diintegrasikan dengan pinang dan alpukat. Plot percontohan ini sekaligus menjadi kebun belajar praktik Pertanian baik, melalui tiga jenis kegiatan, yaitu Sistem Usaha Tani, Pemasaran & Kelembagaan serta Konservasi. Sehingga masyarakat di Desa Nusakarta akan mendapatkan manfaat positif dari pembelajaran sistem agroforestri dan mempromosikan dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman belajar yang berkelanjutan.

Penyerahan buku “Menuju Desa Gambut Lestari” sebagai model bisnis untuk Desa Nusakarta. Photos by Mushaful Iman/ICRAF Indonesia

Dr. Sonya Dewi, Direktur ICRAF Indonesia, mengungkapkan komitmen ICRAF dalam mendukung kegiatan program Peat-IMPACTS yang didanai oleh IKI. Melalui program ini, ICRAF akan terus memberikan dukungan dan pendampingan teknis kepada masyarakat, serta penguatan kapasitas masyarakan dan tata kelola lahan yang berkelanjutan.

ICRAF juga akan berperan sebagai jembatan kerja sama antara Desa dan pihak-pihak terkait. Kolaborasi dengan tim kerja Desa sangat penting agar apa yang telah dilakukan oleh ICRAF dan tim kerja desa dapat memberikan dampak positif, serat dijadikan contoh dan diterapkan oleh masyarakat Desa Nusakarta secara luas.

Diskusi partisipatif bersama perwakilan Desa, tim kerja Desa, BUMDesa, dan Kelompok perempuan di Desa Nusakarta.

Oleh: Tikah Atikah, Mushaful Iman dan Oktarinsyah Ade Pratama