Top
 

Menemukenali potensi dan hambatan komoditas lada di Desa Terentang Hulu

Foto 1. Perkebunan Komoditas Lada di Desa Terentang Hulu

Rasa bahagia dan bangga menyelimuti diri setelah mendapatkan kesempatan untuk bergabung menjadi Peneliti Muda Gambut (PMG) Kalimantan Barat dalam kegiatan Peat-IMPACTS Indonesia. Kesempatan ini menjadi langkah awal saya untuk mendapatkan pembelajaran, pengetahuan, dan pengalaman untuk menemukenali lebih jauh upaya pengelolaan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lahan gambut. Perjalanan dari desa ke desa untuk bertemu dengan masyarakat yang beragam dan saling berinteraksi langsung memberikan nuansa yang berbeda di lapangan, dan membuat hari-hari menjadi lebih seru. Dilengkapi oleh teman-teman yang berasal dari berbagai macam latar belakang pendidikan, semakin menambah warna di setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Bekerja sama dalam suatu tim, kami belajar untuk bekolaborasi dalam melakukan penelitian dan menggali segala pembelajaran mengenai pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan di desa.

Pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan mengingatkan saya akan salah satu desa di Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya, yaitu Desa Terentang Hulu. Desa Terentang Hulu memberikan kesan teramat baik karena keramahan masyarakat dan pemandangan alam yang indah. Wilayah desa dilalui oleh Sungai Terentang dengan permukiman masyarakat yang dapat ditemui di sepanjang sungai. Selain potensi alam yang dimiliki, Desa Terentang Hulu memiliki potensi yang tak kalah penting yaitu berupa komoditas yang dibudidayakan oleh masyarakat dan menjadi salah satu sumber penghidupan masyarakat di Desa Terentang Hulu. Menurut beberapa penuturan saat berinteraksi dengan masyarakat, tanah desa yang subur memiliki potensi untuk mengembangkan komoditas lada.

Tanaman lada (Piper nigrum Linn.) merupakan salah satu jenis komoditas potensial yang diusahakan oleh masyarakat petani di Desa Terentang Hulu yang telah diusahakan selama kurang lebih 10 tahun. Lahan yang sebelumnya diperuntukkan untuk bercocok tanaman palawija, sedikit demi sedikit diolah kembali dan beralih fungsi menjadi perkebunan lada yang mereka anggap sebagai bentuk investasi menguntungkan di masa depan. Adanya dukungan akses terhadap penggunaan lahan memungkinkan sistem usaha tani lada dapat dikembangkan kembali di Desa Terentang Hulu.

Masyarakat desa mengelola lahan dengan cara tradisional, mulai dari pembukaan lahan hingga pengelolaan pasca panen. Tetapi pada proses pembukaan lahan hingga penanganan paska panen, masih terdapat beberapa hambatan yang dihadapi oleh petani. Hal ini tentu saja menjadi faktor yang akan mempengaruhi produktivitas tanaman lada untuk mencapai hasil produksi yang optimal. Hambatan tersebut dapat berupa kualitas bibit lada yang rendah, serangan hama penyakit, pengolahan paska panen yang masih menggunakan teknologi sederhana, serta fluktuasi harga jual lada. Produktivitas lada dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan secara optimal beberapa faktor pendukung budidaya, mulai dari proses pembukaan dan pengelolaan lahan, pemilihan bibit yang berkualitas, teknik penanaman dan pemeliharaan, pemanenan, dan pengolahan paska panen.

Foto 2. Hasil Panen Komoditas Lada di Desa Terentang Hulu

Strategi pengembangan perlu dilakukan dalam pengelolaan sistem usaha tani lada sebagai komoditas potensial di Desa Terentang Hulu, agar segala pengharapan petani dapat tercapai. Usaha-usaha tersebut harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Beberapa strategi yang memiliki kemungkinan dapat dilakukan untuk pengembangan komoditas lada yaitu pemanfaatan tajar hidup untuk menunjang batang tanaman lada di atas permukaan tanah, pemanfaatan agen pengendali alami hayati untuk menangani hama dan penyakit tanaman lada, penerapan Sekolah Lapang Penanggulangan Hama Terpadu (SL-PHT), penerapan dan perbaikan sistem resi gudang, serta penggunaan bibit unggul lada.

Harapannya dengan adanya usulan strategi tersebut dapat menjadi pedoman arahan program pemerintah di Dinas Perkebunan Kabupaten Kubu Raya dan pemangku kepentingan terkait untuk mencapai pengembangan perkebunan lada yang berkelanjutan.